Oleh Andrew
C. Hitchcock
"Para
bankir-bankir internasional lewat kegiatan peminjaman modal yang bergerak bebas
di bank-bank konvensional benar-benar telah menghancurkan peradaban manusia di
bumi,tempat di mana anak cucu kita mencari sesuap nasi"
Nun jauh di
negeri sana, sebuah gelombang kekuatan lahir, yang akan mencengkeram dunia dari
semua sudut. Politk, ekonomi, rekayasa militer, propaganda, pembunuhan keji,
ataupun menghancurkan kehidupan melalui utang-utang perbankan dan monopoli uang
dunia.
Fakta lainnya
adalah saat ini, 90% orang Yahudi di dunia adalah keturunan dari Khazar, atau
yang lebih sering disebut sebagai Yahudi Ashkenazi. Orang-orang ini berbohong
kepada seluruh dunia bahwa tanah Israel adalah tanah leluhur mereka, padahal
kampung halaman sebenarnya dari nenek moyang mereka ada di Georgia yang terletak
800 mil dari Israel.
Dan apapun
cerita yang telah kita dengar, pada saat masa inilah sejarah kehancuran
peradaban manusia pun dimulai.
Zaman kelam
ini dimulai tepatnya pada tanggal 23 Februari 1744, ketika seorang pria Yahudi
Ashkenazi (orang-orang Yahudi dari ras Turki-Mongolia yang hidup berabad-abad
lalu di Kerajaan Khazaria, yang diintegrasi ke dalam kekaisaran Rusia), bernama
Mayer Amschel Bauer, putera dari Moses Amschel Bauer, dilahirkan di Frankfurt,
Jerman. Pria inilah kemudian yang akan menurunkan Dinasti Rothschild, kekuatan
dinasti uang dan propaganda anti-semit yang berhasil mendirikan Negara Israel di
tanah Palestina.
Mayer Amschel
Bauer merubah namanya menjadi Mayer Amschel Rothschild setelah kembali ke
Frankfurt pasca kematian ayahnya. Sebelumnya dia menetap di Hanover, Jerman, dan bekerja di sebuah bank.
Kembalinya Mayer Amschel Rothschild ke Frankfurt untuk meneruskan usaha ayahnya
yang merupakan seorang peminjam uang (pemberi kredit) dan pemilik sebuah rumah
pembukuan.
Pada saat inilah, Mayer Amschel Rothschild
mengendalikan pentingnya "Heksagram Merah" ayahnya yang digantung di
atas pintu masuk, yang melambangkan atau diterjemahkan menjadi angka 666, yang
dibawah instruksi Rothschild akan menjadi bendera Israel sekitar 2 abad
kemudian.
Mayer Amschel Rothschild menikah dengan seorang
wanita Yahudi Ashkenazi yang bernama Gutle Schnaper, puteri dari Wolf Solomon
Schnaper, seorang pedagang kenamaan, Dari pernikahanya ini, dia dikarunia 5
anak laki-laki dan 5 anak perempuan.
Yang menarik
dari Dinasti Rothschild adalah penetapan 6 hukum keluarga, yang terdapat dalam
surat wasiat Mayer Amschel Rothschild setelah dia meninggal, yaitu:
Jabatan kunci
bisnis keluarga dipegang oleh anggota keluarga. Anggota keluarga laki-laki yang
boleh ikut dalam bisnis keluarga. Keluarga Rothschild akan kawin dengan
sepupu-sepupu pertama dan kedua untuk melestarikan kekayaan keluarga Inventaris publik mengenai tanahnya tidak
boleh dipublikasikan Tidak ada tindakan hukum sehubungan dengan nilai
warisan. Putera tertua dari putera tertua menjadi kepala keluarga, dan hanya bisa
diubah setelah sebagian besar anggota keluarga menyetujui hal lainnya.
Dinasti Rothschild di Amerika
1791: Keluarga Rothschild dapat "mengendalikan
uang suatu negara" lewat Alexander Hamilton (utusan mereka di kabinet
George Washington), ketika mereka mengatur sebuah bank sentral di Amerika
Serikat yang disebut "First Bank of the United States". Bank
ini didirikan dengan sebuah piagam 20 tahun. Kondisi ini jelas berhubungan erat
dengan pernyataan Mayer Amschel Rothschild pada tahun 1790:
"Cuma saya yang menerbitkan dan mengendalikan
uang suatu negara dan saya tidak peduli siapa yang menulis hukumnya".
1811: Setelah 20 tahun, piagam Bank of the United
States milik Keluarga Rothschild kadaluwarsa dan suara yang dipungut di
Konggres menentang pembaruannya. Hal tersebut membuat Nathan Mayer Rothschild
(anak ke-4 Mayer Amschel Rothschild) mengeluarkan ancaman untuk memberi
pelajaran kepada orang-orang Amerika dan membuat status mereka menjadi kolonial
lagi.
1812: Dengan didukung oleh uang Rothschild dan perintah dari Nathan Mayer
Rothschild, Inggris menyatakan perang terhadap Amerika Serikat. Tujuan
penyerangan ini untuk membuat Amerika Serikat terlilit utang yang besar
sehingga menyerah kepada Inggris dan piagam Bank of the United States kembali
diperbarui. Namun karena Inggris masih sibuk melawan Napoleon, mereka tidak
bisa mengalahkan Amerika, dan perang pun berakhir pada tahun 1814 dengan
Amerika tidak terkalahkan.
1816: Konggres Amerika meluluskan sebuah rancangan undang-undang yang
mengizinkan satu bank sentral yang dikuasai Rothschild, yang kemudian terkenal dengan
sebutan "Second Bank of the United States", dengan sebuah piagam yang
berlaku selama 20 tahun.
Setelah 12
tahun kemudian, Second Bank of the United States membuat rakyat Amerika muak
karena praktek manipulasi ekonomi dengan meraih keuntungan besar dan merugikan
rakyat, sehingga musuh-musuh bank ini menominasi Senator Andrew Jackson untuk
Tennessee agar mencalonkan diri menjadi presiden.
Sialnya bagi
Keluarga Rothschild, Jackson memenangkan pencalonan presiden dan mulai memecat
2.000 orang dari 11.000 pegawai Pemerintah Federal, sebagai aksi melawan bank
Rothschild.
1832: Perlawanan Presiden Jackson semakin terlihat, Second Bank of the
United States yang dikuasai Rothschild meminta Konggres meluluskan pembaruan
piagam, 4 tahun lebih cepat. Konggres menyetujui usulan tersebut yang
menyebabkan Presiden Jackson memveto rancangan undang-undang tersebut.
Pada bulan
Juli tahun yang sama, Presiden Jackson maju untuk kedua kalinya pada pencalonan
presiden Amerika. Di sisi lain, Keluarga Rothschild yang memusuhinya selama
masa kampanye pemilihan presiden, menghabiskan lebih dari 3.000.000 Dollar
untuk membantu Senator Henry Clay dari Partai Republik untuk mengalahkan
Jackson, Meski kemudian, Presiden Jackson memenangkannya dengan selisih suara
yang amat banyak pada November 1832.
Setelah
terpilih, Presiden Jackson mulai memindahkan deposito pemerintah dari Second
Bank of the United States ke bank-bank yang langsung dipimpin oleh
bankir-bankir mandiri. Peristiwa ini menjadi sejarah penting bagi Amerika
karena Presiden Jackson adalah satu-satunya Presiden yang pernah lunas membayar
utang, dengan menebus angsuran terakhir utang negara.
1835: Perseteruan antara Presiden Jackson dan Keluarga Rothschild,
mengakibatkan aksi pembunuhan terhadap presiden. Tapi ajaib, kedua pistol si
pembunuh meleset. Belakangan Presiden Jackson mengklaim tahu bahwa Keluarga
Rothschild bertanggung jawab atas usaha pembunuhan tersebut.
Bahkan si
pembunuh bayaran, Richard Lawrence, yang dianggap tidak bersalah dengan alasan
gangguan jiwa, belakangan membual bahwa orang-orang kuat di Eropa yang telah
menyewa dia dan berjanji akan melindunginya kalau dia tertangkap.
1836: Presiden Andrew Jackson berhasil melempar bank sentral Rothschild
keluar dari Amerika, setelah berakhir dan tidak diperbarui kembali piagam bank
tersebut.
Seiring
perjalanan waktu, Dinasti Rothschild memiliki hasrat untuk menguasai kembali
Amerika, ditandai dengan perkembangan bisnis katun antara kaum ningrat Amerika
Selatan dan Pabrik katun di Inggris. Katun itu diangkut dari Amerika ke Perancis dan Inggris dengan kapal-kapal
milik Rothschild.
1860: Keluarga Rothschild juga secara hati-hati
memanipulasi penduduk dengan berkonspirasi dengan politisi-politisi setempat
yang mereka genggam. Hal ini menyebabkan pemisahan diri Carolina Selatan pada
Desember 1860. Hanya beberapa minggu kemudian, 6 negara bagian lain bergabung
dengan konspirasi melawan Serikat dan membentuk sebuah negara pecahan
"Confederate States of Amerika (Amerika Sekutu)" dengan Jefferson
Davis sebagai presidennya. Inilah awal dari perseteruan Selatan dan Utara
Amerika, buah dari hasil propaganda Keluarga Rothschild.
1861: Propaganda Dinasti Rothschild terus berlanjut,
bahkan setelah Presiden Abraham Lincoln dilantik. Mereka memberikan pinjaman
kepada Napoleon III Prancis (sepupu Napoleon dari perang Waterloo) sebesar 210
juta franc untuk merampas Meksiko, lalu memangkalkan pasukan di sepanjang
perbatasan Selatan Amerika Serikat, mengambil keuntungan dari perang saudara
Amerika. Sementara itu, Inggris menyusul dengan menggerakkan 11.000 pasukan ke
Kanada dan menempatkan pasukan mereka di sepanjang perbatasan utara Amerika.
Presiden Lincoln tahu dia berada dalam masalah, bersama Sekretaris Bendahara,
Salomon P. Chase, mereka berangkat ke New York untuk mengajukan pinjaman yang
dibutuhkan untuk mendanai Departemen Pertahanan Amerika.
Keluarga Rothschild kemudian memberikan instruksi
kepada bank-bank Amerika yang dibawah kontrol mereka, untuk menawarkan pinjaman
dengan bunga 24 % sampai 26 %. Presiden Lincoln pun menolak ini seperti yang
mereka duga dan kembali ke Washington.
1863: Tsar Rusia, Alexander II (1855-1881), yang juga
memiliki masalah dengan Keluarga Rothschild karena menolak tawaran
terus-menerus untuk mendirikan bank sentral di Rusia, memberikan bantuan tak
terduga kepada Presiden Lincoln.
Sang Tsar membuat perintah, jika Inggris dan
Perancis terlibat aktif dan campur tangan dalam perang saudara Amerika dengan
membantu Selatan, Rusia akan memihak Presiden Lincoln. Lalu Sang Tsar mengirim
sebagian dari Armada Pasifiknya untuk berlabuh di San Fransisco dan sebagian
lainnya berlabuh di New York.
Dalam kurun waktu ini juga, Keluarga Rothschild
menggunakan salah seorang dari keluarga mereka sendiri di Amerika, John D.
Rockefeller (salah seorang Rothschild lewat garis darah perempuan), untuk
membentuk bisnis minyak bernama "Standard Oil" yang pada akhirnya
mengalahkan semua pesaingnya.
1865: Tepatnya pada tanggal 14 April, atau setelah 41
hari setelah pelantikannya yang kedua, Presiden Lincoln ditembak oleh John
Wilkes Booth di Ford's Theater. Dia meninggal akibat lukanya, kurang dari 2
bulan sebelum perang saudara Amerika berakhir.
Lebih dari 70
tahun kemudian, cucu perempuan Booth yang bernama Izola Forrester, memberikan
bocoran di dalam bukunya tentang Booth, "This One Mad Act", bahwa
Booth dipesan melakukan pembunuhan ini oleh orang-orang kuat di Eropa (Keluarga
Rothschild). Pernyataan ini dikuatkan oleh seorang Jaksa Kanada bernama Gerald
G. Mcgeer yang mengatakan, bahwa pembunuhan Lincoln dilakukan oleh bankir-bankir
internasional (sebutan untuk Keluarga Rothschild karena setengah kekayaan dunia
mereka kuasai dari pusat-pusat perbankan yang mereka miliki di seluruh dunia).
Menyusul satu
masa latihan singkat di Bank London, Keluarga Rothschild, Jacob Schiff (seorang
Rothschild yang lahir di rumah mereka di Frankfurt) tiba di Amerika pada usia
18 tahun dengan instruksi dan uang yang diperlukan untuk membeli sebagian usaha
rumah perbankan di sana. Tujuannya adalah:
Mendapatkan kendali sistem uang Amerika dengan
mendirikan sebuah bank sentral. Mencari orang-orang yang akan menjadi
antek-antek "Illuminati" dan mempromosikan mereka ke posisi tinggi di
Pemerintah Federal, Konggres, Mahkamah Agung dan semua badan Federal. Membuat
kelompok minoritas cekcok di seluruh penjuru negeri, khususnya isu perseteruan
kaum kulit putih dan hitam. Membuat gerakan untuk menghancurkan agama di
Amerika Serikat dengan Kristen sebagai sasaran utama
1869: Dalam kaitan persekongkolan ini, menarik untuk
dicermati pernyataan Rabi Reichorn di pemakaman Rabi Besar Simeon Ben-Iudah:
"Berkat kekuatan dahsyat bank-bank
internasional kita, kita telah memaksa orang Kristen berperang tanpa jumlah.
Perang punya nilai istimewa bagi orang Yahudi, karena orang Kristen saling
membantai sehingga ada ruang lebih luas bagi kita orang Yahudi. Perang adalah
panen Yahudi, dan bank-bank Yahudi menjadi gemuk saat orang Kristen berperang.
Lebih dari 100 juta orang Kristen telah tersapu dari muka bumi berkat perang,
dan ini belum berakhir".
1871:
Seorang Jenderal Amerika bernama Albert Pike,
yang telah terbujuk ikut "illuminati" oleh Guiseppe Mazzini (seorang
pemimpin revolusioner Italia, yang dipilih oleh "Illuminati" untuk
memimpin program revolusioner mereka di seluruh dunia), menyelesaikan cetak
biru militernya untuk 3 perang dunia dan berbagai macam revolusi di seluruh
penjuru dunia. Perang Dunia Pertama, dipecahkan untuk menghancurkan Tsar di
Rusia, sebagaimana dijanjikan oleh Nathan Mayer Rothschild pada 1815. Perang
Dunia Kedua, digunakan untuk menyulut kontroversi antara Fasisme dan Zionisme
politis dengan penindasan Yahudi di Jerman. Ini adalah unsur terpenting untuk
membawa kebencian terhadap orang-orang Jerman. Dan Perang Dunia Ketiga,
dimainkan dengan menggerakkan kebencian terhadap dunia Muslim demi mengadu
dunia Islam dan Zionis politik.
Albert Pike
sendiri adalah Komandan Besar Kedaulatan untuk Yurisdiksi Selatan Scottish Rite
of Freemasonry pada tahun 1859, yang merupakan Freemason terkuat di Amerika.
1880:
Utusan-utusan Rothschild mulai menyulut
rangkaian pembasmian ras di Rusia, Polandia, Bulgaria dan Rumania.
Pembasmian-pembasmian ini mengakibatkan dibantainya ribuan orang Yahudi,
menyebabkan sekitar 2 juta orang melarikan diri ke New York, Chicago,
Philadelphia, Boston dan Los Angeles. Namun, beberapa orang yang dibantu dengan
uang Rothschild mulai bermukim di Palestina.
Alasan-alasan
pembantaian-pembantaian ini adalah menciptakan sebuah basis Yahudi yang besar
di Amerika. Lalu mereka dididik untuk memberikan suara Demokrat. Dan sekitar 20
tahun kemudian, orang-orang terdepan Rothschild seperti Woodrow Wilson terpilih
ke kursi presiden untuk menjalankan perintah Keluarga Rothschild.
Di Amerika, kekuatan Dinasti Rothschild juga
menembus dunia jurnalisme. Ini tergambar jelas dari pernyataan John Swinton,
seorang jurnalis ulung, yang marah dalam sebuah jamuan makan karena seseorang
mengajaknya bersulang untuk kebebasan pers:
"Saat ini dalam sejarah dunia, di Amerika
tidak ada yang namanya kebebasan pers. Kalian tahu itu dan saya tahu itu. Tidak
ada satu pun di antara kalian yang berani menulis pendapat kalian dengan jujur,
dan kalau kalian melakukannya, kalian sudah tahu bahwa pendapat itu tidak akan
pernah dicetak. Saya dibayar perminggu untuk menjauhkan pendapat jujur saya
dari koran tempat saya bekerja. Kalian juga ada yang dibayar dengan harga
serupa untuk hal-hal seperti itu, dan siapa pun di antara kalian yang dengan
bodohnya menulis pendapat jujur akan terlantar di jalanan mencari pekerjaan
baru. Kalau saya membiarkan pendapat jujur saya muncul di salah satu terbitan
koran saya, sebelum 24 jam pekerjaan saya sudah melayang. Tugas para jurnalis
adalah menghancurkan kebenaran, berdusta sama sekali, menyesatkan, memfitnah,
menjilat kaki dewa kekayaan dan menjual negara dan rasnya demi sesuap nasi
sehari-hari. Kalian tahu itu dan saya tahu itu, dan kebodohan apa ini mengajak
kita bersulang bagi kebebasan pers? Kita adalah alat-alat pengikut orang-orang
kaya di balik panggung. Kita adalah dongkrak, mereka menarik benang lalu kita
menari. Bakat kita, kemungkinan kita, dan hidup kita
semua, adalah milik orang lain. Kita adalah pelacur intelektual".
1907: Seorang Rothschild, Jacob Schiff, kepala Kuhn Loeb and Co., dalam
sebuah pidato kepada Dewan Perniagaan New York, memperingatkan:
"Kalau
kami tidak mendapatkan sebuah bank sentral dengan kendali yang cukup atas
sumber kreditnya, negara ini akan mengalami kepanikan uang yang paling parah
dan luas jangkauannya dalam sejarah".
Mendadak Amerika terjebak di tengah-tengah krisis
finansial yang dikenal sebagai "Panik 1907". Krisis tersebut lalu
melumatkan kehidupan jutaan orang Amerika.
1912: George R. Conroy, dalam majalah Truth terbitan
Desember, menggambarkan Jacob Schiff sebagai ahli strategi keuangan. Dia
bahu-membahu bersama Kelurga Harriman, Keluarga Gould dan Keluarga Rockefeller
di semua perusahaan rel kereta api dan telah menjadi kekuatan dominan dalam
bisnis rel kereta api dan kekuatan finansial Amerika.
Jacob Schiff juga mendirikan ADL atau
Anti-Demafation League (Liga Anti-Penistaan) sebagai cabang B'nai n B'rith
(didirikan oleh orang-orang Yahudi di New York City sebagai sebuah kelompok
lokal Mason) di Amerika Serikat. Organisasi ini diciptakan untuk
mengidentifikasi orang-orang yang menentang tindakan-tindakan ilegal
orang-orang elit Yahudi atau konspirasi global Rothschild sebagai
"Anti-Semit" dan menentang ras Yahudi secara keseluruhan.
1913: Tepatnya tanggal 31 Maret, J. P Morgan (penguasa Wall Street)
meninggal. Dia dikira sebagai orang terkaya di Amerika, tapi wasiatnya
mengungkapkan bahwa dia hanya memiliki 19 % perusahaan J. P Morgan. Sedangkan
81 % sisanya dimiliki oleh Keluarga Rothschild.
Pada tahun
yang sama, orang-orang Yahudi mendirikan bank sentral terakhir di Amerika yang
masih berdiri sampai sekarang ini, yaitu "Federal Reserve atau Bank
Cadangan Negara", untuk mendapatkan dukungan dari publik, mereka dengan
kurang ajar menyatakan bahwa sebuah bank sentral yang bisa mengekang inflasi
dan depresi. Padahal, bank sentral didirikan untuk memanipulasi asupan uang
untuk menyebabkan inflasi dan depresi.
Penting untuk
dicatat, bahwa Federal Raserve atau Bank Cadangan Negara adalah perusahaan
swasta, bukan Federal dan tidak punya cadangan apapun. Dan diperkirakan bahwa
labanya melebihi 150 miliar Dollar pertahun, tapi Federal Reserve tidak pernah
sekalipun dalam sejarah menerbitkan laporan keuangannya. Beberapa bukti telah tersingkap tentang siapa
sebenarnya yang memiliki Federal Reserve, yaitu bank-bank berikut ini:
Rothschild
Bank of London
Warburg Bank
of Hamburg
Rothschild
Bank of Britain
Lehman
Brothers of New York
Lazard
Brothers of Paris
Kuhn Loeb
Bank of New York
Israel Moses
Seif Banks of Italy
Goldman Sachs
of New York
Warburg Bank
of Amsterdam
Chase
Manhattan Bank of New York
Semua ini
adalah Bank Rothschild.
1919: Pada tanggal 30 Mei, sebuah pertemuan tambahan dari
"Konferensi Perdamaian Versailles" diadakan di Hotel Majestic di
Paris. Di sana diputuskan bahwa sebuah organisasi akan didirikan untuk
memberikan nasehat (mengendalikan) apa yang dilakukan pemerintah. Lembaga ini
disebut "Institute of International Affairs (Lembaga Urusan
Internasional)", yang akan bermetamorfosis menjadi 2 cabang:
Royal Institute
of International Affairs (RIIA) di Inggris pada tahun 1920, dan Council on
Foreign Relations (CFR) di Amerika Serikat pada tahun 1921
Menariknya,
tuan rumah Konferensi Perdamaian Versailles dan ketua pertemuan tambahan dari
konferensi ini adalah Baron Edmond de Rothschild. Baron Edmond de Rothschild
adalah anak termuda dari Jacob (James) Mayer Rothschild (putera bungsu dari
Mayer Amschel Rothschild), hasil dari pernikahannya dengan dengan kopanakannya
sendiri, Betty von Rothschild, anak perempuan Salomon Mayer Rothschild (Putera
ke-3 dari Mayer Amschel Rothschild).
Di samping
itu, munculnya CFR (Council of Foreign Relations atau Dewan Hubungan Luar
Negeri) di Amerika di bawah perintah Jacob Schiff, yang didirikan oleh orang
Yahudi Ashkenazi, yaitu Bernard Baruch dan Kolonel Edward Mandell House.
Keanggotaan CFR pada awalnya sekitar 1.000 orang di Amerika Serikat.
Keanggotaan ini termasuk bos-bos industri di Amerika, semua bankir
internasional berbasis Amerika dan kepala semua yayasan mereka yang bebas pajak.
Pada dasarnya mereka adalah semua orang yang memberikan modal yang diperlukan
bagi siapa pun yang ingin mencalonkan diri untuk kursi Konggres, Senat atau
Presiden.
Tugas pertama
CFR adalah mendapatkan kendali pers. Tugas ini diberikan kepada John D. Rockefeller
yang mendirikan sejumlah majalah berita nasional seperti Life and Time.
Rockefeller mendanai Samuel Newhouse (seorang Yahudi) untuk membeli dan
mendirikan secara besar-besaran serentetan surat kabar di seluruh penjuru
negeri. Dia juga mendanai orang Yahudi lainnya, Eugene Meyer, yang akan membeli
banyak penerbitan seperti Washington Post, Newsweek dan The Weekly Magazine.
Federal Reserve
atau Bank Cadangan Negara mengklaim bahwa mereka akan melindungi negara
terhadap inflasi dan depresi. Namun antara tahun 1929 dan 1933, mereka
mengurangi asupan uang sampai 33 %. Bahkan Milton Friedman, pakar ekonomi
pemenang penghargaan nobel, menyatakan hal berikut ini dalam sebuah wawancara
radio pada Januari 1996:
"Federal
Reserve jelas menyebabkan depresi besar yang menyusutkan jumlah uang yang
beredar sampai sepertiganya dari 1929 sampai 1933".
Di saat
depresi besar ini terjadi, jutaan Dollar Amerika dihabiskan untuk membangun
ulang Jerman akibat kerusakan yang diderita selama Perang Dunia I, untuk
persiapan Keluarga Rothschild berikutnya yaitu Perang Dunia II.
Menariknya,
uang yang dipompakan ke Jerman untuk membangunnya sebagai persiapan Perang Dunia
II masuk ke bank-bank German Thyssen yang berafiliasi dengan kelompok Harriman
yang dikendalikan oleh Keluarga Rothschild di New York.
Antara tahun
1930 dan 1935, Elizabeth Donnan menerbitkan bukunya yang terdiri dari 4 jilid,
"Document Illustrative of the History of the Slave Trade to America
(Dokumen Bergambar tentang Sejarah Perdagangan Budak ke Amerika)". Buku
ini menunjukkan bahwa orang Yahudi mendominasi perdagangan budak Afrika ke
Amerika dan setidaknya 15 kapal yang digunakan untuk mengangkut para budak
dimiliki oleh Yahudi, beberapa di antaranya sangat erat berkaitan dengan
Keluarga Rothschild. Untuk menipu pihak berwenang bahwa tidak ada orang Yahudi
yang terlibat, mereka sering mengganti semua kru dan kapten non-Yahudi.
1936: Pada 3 Oktober, seorang pejabat Konggres dari Partai Republik,
Louis T. McFadden, Ketua House Banking and Currency Committee (Komite Rumah
Perbankan dan Mata Uang) diracun sampai mati. Ini adalah usaha pembunuhan
ketiga terhadap dirinya. Sebelumnya dia pernah selamat dari keracunan dan
ditembak dengan senjata api. McFadden adalah pengkritik setia Federal Reserve
dan kelompok kriminal Yahudi yang ada dibaliknya.
Di Bretton
Woods, New Hampshire, IMF dan Bank Dunia (awalnya disebut International Bank
for Reconstruction and Development atau IBRD – nama Bank Dunia baru diadopsi
mulai 1975) disetujui dengan keikutsertaan penuh Amerika Serikat.
IMF diberikan
kuasa untuk menerbitkan sebuah uang perintah dunia yang bernama "Special
Drawing Rights (Hak Tarik Istimewa) atau SDR's". Negara-negara anggota
pada akhirnya akan ditekan untuk membuat mata uang mereka sepenuhnya bisa
ditukar dengan SRD's.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar