Oleh Ahmad Hasan Al-Bantani, penulis
lepas
“Kekuasaan kita adalah
ketika mata kita mengawasi dunia, dan seluruh dunia terarah kepada mata uang
kita”. Itulah inti misi simbolik One Dollar.
“Orang kaya menguasai
orang miskin, yang berhutang menjadi budak dari yang menghutang”
(Amsal 22:7). Itulah rumus IMF dan Bank Dunia (World Bank).
Tentu saja, mata uang sebagai “poros inti”
pertukaran dan modus ekonomi adalah hal yang paling utama sebagai instrumen
kekuasaan: “Manusia harus memandang pada
satu arah yaitu kekuatan mata uang, sebagaimana yang dilambangkan oleh mata
uang satu Dollar Amerika”. Dan sebagaimana kita tahu, seluruh struktur
perekonomian global telah dikuasai oleh kaum Zionis, semisal World Bank dan
IMF. Hingga Prof. J. S. Malan, seorang ahli ekonomi dari Universitas Sao Paolo
mengatakan:
“Setiap
bangsa akan menanggung hutang yang berat dan mereka tidak akan mampu
membayarnya sehingga mereka menjadi budak yang setia dan patuh terhadap
perintah. Kekuatan IMF sangat absolut sehingga tidak akan ada satu negara pun
yang mampu mendapatkan satu sen pun, kecuali atas persetujuan atau arahan IMF.”
Kekuasaan IMF adalah puncak dari tangan dan
kekuatan gerakan Zionis yang ternyata mendapatkan inspirasinya dari Kitab Amsal
(salah-satu kitab dari sejumlah kitab dalam Perjanjian Lama), “Orang kaya menguasai orang miskin, yang
berhutang menjadi budak dari yang menghutang” (Amsal 22:7) dan Kitab
Kejadian: “Mereka harus menguasai seluruh
ladang karena terlalu kelaparan yang ditanggung bangsa di muka bumi. Kaum Zion
akan menjadikan seluruh bangsa merangkak dan mengemis kepada kekuasaannya”
(Kejadian 47:13-20).
Barangkali kita lupa makna simbolik Hari Kemerdekaan
Amerika Serikat, yaitu 4 Juli. Pada saat itu dibentuk panitia untuk membuat
mata uang Amerika (Dollar) yang terdiri dari: Benjamin Franklin, Thomas
Jefferson, John Adams, dan Pierre du Simitiere yang semuanya adalah para
anggota Komunitas Zion tingkat ke 33. Bahkan Thomas Jefferson adalah pengikut Desime
yang menjadi pelopor lahirnya pemikiran unitarian.
Pada saat itu, pemikiran Adam Weishaupt
melalui bukunya yang berjudul Novus Ordo Seclorum telah merasuki seluruh jiwa
para anggota Zion. Sebagai penghargaan kepada Adam Weishaupt, seorang tokoh
sentral Zionis, mereka menyepakati bahwa lambang satu dollar Amerika memakai
simbol-simbol Zion dan mencantumkan nama judul buku Weishaupt tersebut sebagai
motto pada uang dolar Amerika.
Mereka tidak memilih mata uang dalam bentuk
pecahan lima, sepuluh atau dua puluh karena pecahan satu dollar mewakili
pemikiran “satu dunia baru”. Itulah sebabnya pada pecahan satu dollar tersebut
sarat dengan falsafah Zionis. Barangkali di sini masih tepat untuk kembali
mengutip Prof. J. S. Malan dalam tulisannya, New Age Reforms:
“Seluruh
sumber daya alam dunia seperti monitor dan industri harus dikontrol sepenuhnya
oleh pemerintahan dunia karena dengan cara seperti ini, seluruh dunia hanya
mempunyai satu sistem monitor yang pengawasannya di bawah satu badan yang tersentralisasi.
Dengan cara seperti ini memungkinkan pemerintahan dunia menjalankan kebijakannya
untuk mengendalikan seluruh negara dan rakyat di seluruh dunia.” Dengan
kata lain, dunia harus “tunduk” dan “menyembah” kepada dollar.
Dalam hal inilah, seluruh Lembaga Keuangan
Internasional yang telah dirintis oleh Mayer Rotshchild harus menunjukkan
keperkasaannya dalam bidang keuangan. Pemilikan saham perbankan, perusahaan
multinasional dan teknologi termasuk mikrochip harus dimiliki secara mayoritas
oleh persaudaraan anggota Zionis.
Begitulah, pakar Teologi Protestan Amerika,
Batt Robertson, mengatakan bahwa lambang yang ada pada lembaran uang dollar
Amerika itu sama sekali tidak berhubungan dengan kemerdekaan Amerika. Melainkan
hanya penegas misi kaum Zion. Batt Robertson menyatakan bahwa yang merancang
uang dollar Amerika itu adalah seorang bernama Charles Thompson, anggota
Kongres dan seorang penganut Zionisme tulen.
2
“Setelah jatuhnya komunis Uni Soviet, Amerika Serikat menghadapi perang
baru. Perang yang mereka buat sendiri. Perang yang dimulai pada tanggal 9
September 2001. Rekayasa pertama mereka adalah penghancuran Gedung WTC yang
dilakukan oleh kelompok teroris boneka alias buatan mereka sendiri.”
Sekedar untuk diketahui,
cetakan uang satu dollar Amerika Serikat tidak pernah berubah dari cetakan
pertamanya hingga sekarang. Tak lain karena kode-kode tentang tujuan akhir
mereka tertuang semuanya dalam cetakan uang satu dollar ini. Berikut kode-kode dari
simbol ONE (Ordo Novus Empirium) Dollar Amerika:
PIRAMIDA: Lambang
Piramid Giza, Menara Babel, Hierarki Kekuasaan. Jumlah bata pada Piramid adalah
13 baris (the lucky number) yang terdiri dari 72 bata.
SATU MATA: Menunjukan pengendalian dunia di bawah pengawasan
mata Osiris. Menurut pendapat Batt Robertson: adalah mata Dewa orang Mesir Kuno
(Osiris), Tuhan yang selalu mereka kunjungi di sela-sela pertemuan rahasia.
Jenderal William J. Car dari Amerika menjelaskan bahwa mata yang ada di atas
piramid itu memancar ke segala penjuru arah, yang mengisyaratkan perwakilan
penindasan seperti Gestapo yang didirikan oleh Adam Weishaupt di bawah lambang
persaudaraan dengan tujuan menjaga rahasia organisasi dan memaksa manusia
tunduk kepada undang-undang organisasi melalui penindasan.
ANNUIT COEPTIS: Limpahan Karunia (favour our daring undertaking).
Dua kata yang tertera di bagian atas lambang itu yang bermakna: “Sesungguhnya
kepentingan kita sarat dengan pelbagai keberhasilan”. Ia juga berarti “Kejayaan
Milik Kita” atau “Kepentingan Penuh Keberhasilan” atau “Yang Agung Yang Beraja”
atau juga berarti “Raja Istimewa” atau “Penutup (Segel) Orang Mesir”.
Makna-makna seperti itulah
yang dimaksud oleh kata-kata yang ada pada lembaran One Dollar Amerika, yakni
“Segel Terbesar Milik Raja Istimewa” yang menentukan asal-usul ketinggian dan
pengaruh yang membentuk keperibadiannya dan dikembalikan ke negeri Mesir yang
diakui oleh Dajjal sebagai permata di muka bumi ini.
Dua kata tersebut juga
bisa ditemui dalam bahasa Perancis Le grand Coptis yang berarti Orang Qibti
terbesar. Sementara itu, Qibti adalah “Orang Mesir” dan bukan orang Kristen.
Anneoun juga berarti Lingkaran atau Al-Khatam yang bermakna “Segel”.
NOVUS ORDO SECLORUM: Secara harfiah bermakna “Tata Dunia Baru” atau “Tata
Masyarakat Baru”. Pemikiran dan nama sebuah buku terkenal karangan Adam
Weishaupt. Buku yang berisi konsep-konsep, doktrin serta teori tentang
pemikiran global. Selesai disiapkan pada tanggal 1 Mei 1776, yang bertepatan
dengan Hari Perayaan Komunis di seluruh dunia. Salah satu hal yang harus
dicatat ialah bahwa lambang ini dibuat Muktamar Filmsbad pada 1782.
THE GREAT SEAL: Bagian bawah bertulisan Inggris yang bermaksud Mohor
Terbesar.
ONE: Merupakan singkatan dari Ordo Novus Empirium: “Pemerintahan
Imperialis Baru”.
MDCCLXXVI: Tanggal yang ditulis dengan huruf-huruf Roman adalah
tanggal diumumkannya secara resmi pembentukan organisasi rahasia mereka. Ini
adalah perletakan asas pertama untuk secara mudah menduduki otak dunia, bumi
dan kekayaannya. Tanggal itu bukanlah tanggal pengumuman dokumen Kemerdekaan
Amerika.
Uang One Dollar merupakan hasil rancangan
dari keempat pendiri negara Amerika Serikat Benjamin Franklin, Thomas
Jefferson, John Adams, dan Pierre du Simitiere.
Setelah jatuhnya komunis Uni Soviet,
Amerika Serikat “menghadapi” perang baru. Perang yang mereka buat sendiri.
Perang yang dimulai pada tanggal 9 September 2001. Rekayasa pertama mereka
adalah penghancuran Gedung WTC yang dilakukan oleh kelompok teroris boneka alias
buatan mereka sendiri.
Nama Perang tersebut
adalah Perang Melawan Terorisme (War On Terrorism), sebagai legitimasi sebuah
proyek besar Amerika Serikat dengan target utama ummat Islam, dan menguasai
sektor ekonomi dan material, semisal perbankan. Proyek besar yang mengarahkan
opini publik untuk menyatakan bahwa Islam merupakan ancaman besar, semisal yang
dikumandangkan Samuel Huntington.
Dengan begitu Amerika
Serikat bebas-bebas saja menyerang Irak dan juga Afghanistan (dan kini Bank
Sentral Irak dan Afghanistan akhirnya berhasil mereka kuasai melalui IMF dan
World Bank), dan juga belakangan mereka menyerang Suriah dengan menggunakan
ISIS, Al-Qaeda dll.
Dalam skala politik-ekonomi, sebagai
contoh, intervensi Amerika di Timur Tengah bertolak dari masa kemunculan
Amerika, sebuah masa di mana pemikiran imperialisme terbentuk dalam benak para
politikus dan boss-boss perusahaan di Amerika yang saling mendukung dan
membutuhkan. Okupasi Timur Tengah sebagai sebuah kawasan yang kaya dengan
sumber daya alam merupakan kunci bagi terwujudnya impian ini.
Salah-satunya demi
penguasaan bahan-bahan mentah yang nantinya untuk “menghidupi” industri dan,
tentu saja, demi membiayai Amerika itu sendiri, selain demi memperkuat politik
dan ekonomi.
Jadi, intervensi yang seringkali
menggunakan kedok demokratisasi dan kebebasan tersebut hanya merupakan “cara”
atau “modus operandi” untuk meraih target material: sumber daya alam dan
minyak. Jika kita sejenak saja mereview dari sisi historis, serangan-serangan
perang, pengeboman, pembunuhan massal dan seluruh intervensi dalam masalah
Timur Tengah oleh Amerika atau negara-negara perantara, berkaitan dengan dekade
yang sangat jauh.
Setidak-tidaknya, politik
Amerika menjelmakan dirinya sebagai imperialis (Ordo Novus Empirium) sebagaimana
kata ONE dalam mata uang dollar mereka).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar