Sumber: Koran Arah Juang
edisi 62 III-IV Maret 2019
Dalam edisi kali ini kami
menurunkan tulisan "Kapitalis Perusak Lingkungan di Kedua Kubu
Pilpres" dalam rubrik Perspektif. Bagaimana di
kedua kubu tersebar para tuan tanah dan konglomerat agraria. Termasuk para
penguasa industri sawit yang bertanggungjawab atas pembakaran hutan, bencana
asap, dan pembunuhan brutal terhadap satwa seperti orang utan. Bahkan juga para
politisi sekaligus kapitalis yang bisnisnya mengakibatkan penghancuran
ekologis.
Lalu
di Rubrik Aksi Massa kami meliput "Hari Perempuan Internasional 2019"
yang mengulas demonstrasi di berbagai wilayah Indonesia maupun dunia dalam
rangka perjuangan pembebasan perempuan dan pergerakan melawan seksisme.
Masih
dalam semangat pembebasan perempuan, rubrik Sejarah memuat tulisan
"Alexandra Kollontai dan Perjuangan Anti-Seksisme." Mengulas
perjalanan kehidupannya, bagaimana perempuan Bolshevik ini mengungkap dan
melawan penindasan terhadap perempuan, pengorganisiran massa serta
kampanye-kampanye perjuangannya, hingga kontribusinya dalam revolusi terutama
dalam penghancuran seksisme.
Berikutnya
rubrik Teori mengulas "Tentang Persatuan Serikat Buruh." Bagaimana
pentingnya kelas proletar menjunjung tinggi independensi kelasnya di satu sisi
sekaligus di sisi lain membangun serta mempertahankan persatuan serikatnya di
atas landasan perjuangan kelas melawan penindasan, dikupas dalam tulisan ini.
Termasuk pentingnya menghindari perpecahan yang berisiko merugikan perjuangan.
Kemudian
rubrik Perjuangan mengupas "Remiliterisasi Sepanjang Rezim Jokowi."
Membeberkan rangkaian peristiwa dan manuver politik, bagaimana rezim Jokowi-JK
yang digadang-gadang para pendukungnya sebagai penegak HAM dan penjaga
demokrasi dari ancaman Prabowo justru menambah jumlah komando ekstrateritorial
dan meningkatkan intervensi militeris di ranah sipil, serta apa latar
belakangnya.
Terakhir,
rubrik Strategi dan Taktik (STRATAK) mengangkat "Partai Massa, Solusi
Golput?" Tulisan ini menanggapi mereka yang memandang bahwa Golput atau
lebih tepatnya abstain, sebagai masalah. Memetakan bagaimana para abstainer
terbagi ke dalam penyebab, latar belakang, dan perspektif politik yang
berbeda-beda. Apa yang diperlukan untuk menyikapinya. Termasuk mencermati lebih
detail mengenai konsep-konsep alternatif yang disajikan ke massa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar