Di kursi teras, angin dingin
Meresap kebosananku
Lewat segelas teh
Ketika pikiranku menerawang
Kehampaan.
Waktu adalah bayang-bayang
Kematian. Dunia tak perlu tergesa
Mengejar jadwal
Rutinitas
Mesin.
Betapa jiwa mudah asing
Dan terasing
Atau merasa sendirian
Dalam riuh
Kesibukan.
Pijar lampu
Yang dikepung para serangga
Selalu saja mengingatkanku
Ke masa kanak
Yang lama tiada
Ketika belum kubaca
Bahasa yang kehilangan makna
Sekadar benda-benda mati belaka.
Dan beberapa yang kukira jauh
Tiba-tiba terasa akrab.
(2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar