("The Armenian (Christians) Genocide in Ottoman Turkey, 1915". Naked Armenian Mothers been crucified to death by Turkish soldiers in the desert of Deir ez-Zor Syria)
Oleh Mark Arigayo
Presiden Syria
Bashar Al-Assad untuk pertama kali mengeluarkan pernyataan terkait Genosida
(pemusnahan) 1,5 juta orang Armenia oleh rezim Ottoman di Turki yang
berlangsung sejak tahun 1895 hingga tahun 1922, dimana tragedi tersebut
mencapai puncaknya tahun 1915. Pernyataan yang oleh sebagian orang
dianggap mengejutkan itu diungkapkan oleh Presiden Al-Assad ketika diwawancarai
oleh Agence France Presse (AFP) minggu lalu menyangkut situasi terkini di
Syiria.
Selama wawancara
berlangsung, Presiden Assad membandingkan Genosida terhadap orang Armenia pada
tahun 1915 dengan kondisi terkini Syria, dimana serangkaian pembunuhan yang
dilakukan oleh kelompok asing secara brutal telah banyak memakan korban.
“The degree of
savagery and inhumanity that the terrorists have reached reminds us of what
happened in the Middle Ages in Europe over 500 years ago. In more recent modern
times, it reminds us of the massacres perpetrated by the Ottomans against the
Armenians when they killed a million and a half Armenians and half a million
Orthodox Syriacs in Syria and in Turkish territory.”
"Tingkat
kerusakan akibat teroris mengingatkan kami pada peristiwa pada era pertengahan
di Eropa, 500 tahun yang lalu. Di era yang lebih modern, peristiwa itu
mengingatkan kita pada pembantaian (massacres) yang dilakukan oleh rezim
Ottoman (Turkey) terhadap orang Armenia yang menelan korban sebanyak 1,5 juta
orang Armenia juga 500.000 orang Kristen Ortodox Syria di wilayah Turki".
Sejauh ini
pengakuan tersebut masih merupakan "personal recognition" atau
pernyataan yang bersifat pribadi dari seorang Bashar Al-Assada. Sejauh
ini secara konstitusional Syria belum mengeluarkan pernyataan resmi yang
menegaskan bahwa pembantaian terhadap etnis Armenia tersebut merupakan tindakan
Genosida.
Meski hanya bersifat
personal, tak pelak pernyataan Al-Assad tersebut dipastikan akan memancing
reaksi dari pemerintah Turki yang selama ini mati-matian membantah adanya
Genosida terhadap orang Armenia selama rezim Ottoman pernah berkuasa di wilayah
yang sekarang disebut Turki.
Seperti diketahui,
selama PERANG DUNIA I rezim Ottoman membantai etnis Armenia secara
besar-besaran. Diperkirakan sebanyak 650.000 hingga 1,5 juta orang Armenia
tewas dibantai dengan cara yang sangat mengenaskan. Kaum laki-laki dibunuh
tanpa alasan yang jelas. Para wanita dan anak-anak dideportasi, digiring ke
padang gurun dan dibiarkan mati dalam keadaan menahan lapar dan haus. Nyaris
tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan kekejaman yang pernah dilakukan
oleh tentara rezim Ottoman (Turki Utsmani) terhadap orang Armenia yang menjadi
minoritas di Turki.
Hingga saat ini
sudah ada 22 negara yang memberikan pengakuan secara resmi terhadap Genosida
(pemusnahan etnis secara terorganisir) yang dilakukan oleh tentara Ottoman
terhadap etnis Armenia. Sumber: http://tanohgayo.com/berita-presiden-syria-akhirnya-akui-genosida-etnis-armenia-oleh-rezim-ottoman.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar