Oleh Andrew
C. Hitchcock
Setelah
invansi ke Afghanistan dan Irak, sekarang hanya ada 5 negara di dunia yang
tersisa tanpa bank sentral milik Rothschild. Kelima negara tersebut adalah
Iran, Korea Utara, Sudan, Kuba dan Libya.
Profesor
Fisika Stephen E. Jones dari Brigham Young University menerbitkan sebuah
majalah yang di dalamnya dia membuktikan bahwa gedung-gedung WTC hanya bisa
diruntuhkan dengan peledak. Dia tidak mendapatkan pemberitaan di media arus
utama untuk klaim yang terbukti ilmiah ini.
Pada bulan
November, sekelompok orang Demokrat yang konservatif hingga moderat yang
disebut "Blue Dog Coalition (Koalisi Anjing Biru)" yang fokus kepada
tanggung jawab fiskal pemerintah, melaporkan bahwa Presiden Yahudi George W.
Bush telah meminjam lebih banyak uang dari bank dan pemerintah asing
dibandingkan ke semua 42 presiden Amerika Serikat digabungkan sekaligus. Angka
Departemen Bendahara menunjukkan bahwa total pinjaman semua presiden AS antara
1776-2000 adalah 1,01 Triliun Dollar, sementara dalam 4 bulan terakhir saja
Pemerintahan Bush telah meminjam 1,05 Triliun Dollar.
Pada 6
Desember, isteri Presiden Bush, Laura Bush, ditemani oleh Rabi Binyomin Taub,
Rabi Hillel Baron dan Rabi Mendy Minkowitz melakukan penghalalan ala Yahudi
untuk dapur Gedung Putih. Sebuah foto peristiwa ini ketika berdiri bersama staf
diambil oleh fotografer Shealah Craighead lalu dipajang di situs resmi Gedung
Putih.
2006: Pada 5 sampai 7 Maret, AIPAC menyelenggarakan konvensi tahunan
mereka di Washington D.C. Lebih dari setengah Senator AS dan sepertiga pejabat
Konggres AS hadir.
"Tidak
sia-sia orang Yahudi telah tertarik kepada Jurnalisme. Di tangan mereka,
jurnalisme menjadi senjata kuat yang sangat cocok untuk kebutuhan mereka demi
perang kelangsungan hidup mereka". (Haim Nachman Bialik)
Dinasti Rothschild di Eropa
1694: Bank of England didirikan dengan nama yang
menipu. Nama itu menipu karena bank yang dikendalikan oleh Pemerintah Inggris
tersebut adalah institusi swasta yang didirikan oleh orang-orang Yahudi.
1698: Selama 4 tahun berikutnya, kendali Yahudi terhadap
asupan uang Inggris melejit, sehingga utang pemerintah kepada Bank of England
berubah dari yang awalnya sebesar 1.250.000 Pounsterling menjadi 16.000.000
Poundsterling hanya dalam 4 tahun. Kenaikannya sebesar 1.280 %.
1785: Pemerintah Bavaria (Bavaria diidentikkan dengan
Jerman, karena terletak di sebelah Tenggara Jerman dengan penduduknya yang
sangat padat) mencabut "Illuminati" dan menutup semua kelompok lokal
Grand Orient di Bavaria, setelah ditemukan sebuah buku yang ditulis oleh Xavier
Zwack, rekan Adam Weishaupt (seorang kepercayaan Mayer Amschel Rothschild untuk
menciptakan Illuminati) tentang Revolusi Perancis.
1789:
Rencana "Illuminati" untuk Revolusi
Perancis berhasil dan berakhir pada tahun 1793. Akibat tidak pedulinya Eropa
terhadap peringatan Pemerintah Bavaria. Revolusi Perancis adalah mimpi para
bankir pusat, karena Revolusi akan menetapkan ketentuan baru dan meluluskan
hukum-hukum baru yang akan melarang Gereja Roma untuk memungut pajak dan
mencopot hak gereja untuk bebas dari pungutan pajak.
1798: Nathan Mayer Rothschild (anak keempat Mayer Amschel Rothschild)
ketika berusia 21 tahun meninggalkan Frankfurt menuju Inggris. Dengan banyak
uang yang diberikan oleh ayahnya, dia membangun sebuah rumah perbankan di
London.
1810:
Sir Francis Baring dan Abraham Goldsmid
meninggal. Dengan kejadian ini, Nathan Mayer Rothschild menjadi satu-satunya
bankir besar di Inggris. Pada tahun yang sama, Salomon Mayer Rothschild (anak
ketiga Mayer Amschel Rothschild) pergi ke Vienna, Austria, dan mendirikan bank
M. Von Rothschild und Söhne.
1812: Jacob (James) Mayer Rothschild (anak terakhir Mayer Amschel
Rothschild) pergi ke Paris, Perancis, untuk mendirikan Bank de Rothschild
Frères.
1815:
Lima pria Rothschild bersaudara bekerja untuk
memasok emas kepada tentara Wellington (lewat Nathan di Inggris) dan tentara
Napoleon (lewat Jacob di Perancis), dan memulai kebijakan mereka untuk mendanai
kedua pihak dalam perang. Tidak jadi soal negara mana yang kalah perang, karena
pinjaman diberikan dengan jaminan bahwa pihak yang menang akan menguangkan
utang-utang pihak yang kalah.
Dalam perang
ini juga, Keluarga Rothschild menggunakan bank-bank yang telah mereka sebarkan
di seluruh Eropa untuk membangun jaringan layanan pos. Cuma kurir-kurir
Rothschild yang diizinkan melewati blokade Inggris dan Perancis.
Salah satu
kurir Rothschild, seorang pria bernama Rothworth setelah tahu bahwa Inggris
memenangkan perang Waterloo, pergi ke channel mengantarkan berita ini kepada
Nathan Mayer Rothschild. Nathan kemudian memasuki bursa saham dan memerintahkan
semua pekerjanya untuk menjual konsul (sekarang dikenal dengan istilah
obligasi). Para pedagang lain
panik, mengira Inggris kalah perang, dan mulai menjual konsul mereka dengan
kalut.
Akhirnya, nilai konsul-konsul anjlok. Saat itu,
Nathan Mayer Rothschild diam-diam memerintahkan para pekerjanya untuk membeli
semua konsul yang bisa mereka dapatkan.
Ketika pada kenyataannya Inggris memenangi perang,
konsul-konsul itu meroket tinggi, yang membuat Nathan mendapatkan laba 20
banding 1 terhadap investasinya. Kepemilikin obligasi atau konsul ini memberi
Keluarga Rothschild kendali penuh atas ekonomi Inggris, sehingga memaksa
Inggris membangun sebuah Bank of England baru di bawah kendali Nathan Mayer
Rothschild.
Fakta yang unik, Nathan secara terang-terangan
menyombongkan diri bahwa dalam 17 tahun keberadaannya di Inggris, dia telah
meningkatkan saham awalnya sebesar 20.000 Poundsterling yang diberikan oleh
ayahnya sebanyak 2.500 kali menjadi 50.000.000 Poundsterling.
Pada akhir abad ini, periode masa yang dikenal
sebagai "Zaman Rothschild", yang diperkirakan menguasai lebih dari
setengah kekayaan dunia.
Namun ada
yang tidak berjalan seperti yang diinginkan oleh Keluarga Rothschild, yaitu
Konggres Wina yang dimulai pada September 1814 dan diakhiri pada Juni 1815.
Konggres Wina ini diadakan agar Keluarga Rothschild dapat menciptakan sebuah
bentuk pemerintahan dunia. Namun rencana mereka gagal ketika Tsar Alexander I
Rusia, salah satu kekuatan besar yang tidak takluk pada bank sentral
Rothschild, menolak menerima gagasan pemerintahan dunia.
Karena
berang, Nathan Mayer Rothschild bersumpah bahwa suatu hari dia atau
keturunannya akan menghancurkan seluruh keluarga dan keturunan Tsar Alexander
I.
1818: Menyusul Perancis yang menjamin pinjaman besar pada 1817 untuk
membantu membangun ulang setelah kekalahan besar mereka di Waterloo,
utusan-utusan Rothschild membeli sejumlah besar obligasi Pemerintah Perancis
yang menyebabkan nilainya meningkat.
Pada 5
November, mereka melimpahkan semua obligasi itu ke pasar terbuka sehingga
nilainya terperosok dan Perancis secara keseluruhan terjerumus dalam kepanikan
financial. Keluarga Rothschild lalu melangkah masuk dan mengambil kendali
asupan uang Perancis dengan cara yang sama mereka memanipulasi bursa saham
Inggris 6 tahun sebelumnya.
1821:
Kalmann (Carl) Mayer Rothschild (anak ketujuh
Mayer Amschel Rothschild) dikirim ke Napoli, Italia. Di sana dia melakukan
banyak bisnis dengan Vatikan, dan Paus Gregory XVI lalu menganugerahinya gelar
"The Order of st. George". Sehingga pada tahun 1823, Keluarga
Rothschild mengambil alih pelaksanaan keuangan Gereja Katolik di seluruh dunia.
1835: Keluarga Rothschild memperoleh hak ke tambang-tambang air raksa
Almadén di Spanyol. Pada masa itu Almadén adalah pertambangan terbesar di
dunia. Karena air raksa merupakan komponen vital dalam menyempurnakan emas dan
perak. Ini membuat Keluarga Rothschild hampir memonopoli dunia. Sebagai akibat
dari akuisisi ini, N. M. Rothschild and Sons kemudian akan mulai menyempurnakan
emas dan perak untuk Royal Mint, Bank of England dan banyak pelanggan
internasional lainnya.
1844: Salomon Mayer Rothschild membeli pertambangan batu bara gabungan
Vitkovice dan perusahaan perapian Blast Austro-Hungaria yang kemudian menjadi
salah satu dari sepuluh besar firma industri global.
1848: Seorang Yahudi Ashkenazi, Karl Marx (seorang Yahudi Kripto, nama
aslinya Moses Mordechai Levy), menerbitkan "The Communist Manifesto".
Menariknya, bersamaan dengan dia mengerjakan ini, Karl Ritter dari Frankfurt
University sedang menulis antitesis yang berikutnya menjadi dasar bagi
"Nietzscheanisme" oleh Freidrich Wilhelm Nietzsche. "Nietzscheanisme" ini kemudian
berkembang menjadi Fasisme dan Nazisme dan akan digunakan untuk menggerakkan
perang dunia pertama dan kedua.
Max, Ritter
dan Nietzsche semua didanai dan diperintah oleh Keluarga Rothschild. Gagasan
dibalik skema ini adalah orang-orang yang memimpin keseluruhan konspirasi ini
bisa menggunakan perbedaan-perbedaan dan ideologi-ideologi tersebut untuk
membelah faksi-faksi ras manusia agar saling berperang. Pada dasarnya, ini
rencana yang sama dengan yang diajukan oleh Adam Weishaupt pada 1776.
1849:
Gutle Schnaper, isteri Mayer Amschel
Rothschild meninggal. Sebelum kematiannya, ia berkata:
"Kalau
anak-anak lelakiku tidak ingin ada perang, maka tidak akan ada perang".
1850: dimulainya konstruksi pada rumah-rumah Manor Metmore di Inggris dan
Ferrières di Perancis. Lebih banyak manor (rumah bangsawan) Keluarga Rothschild
akan menyusul di seluruh dunia, semua berisi karya-karya seni mereka yang tak
ternilai harganya.
Kekayaan
Jacob (James) Mayer Rothschild di Perancis dikatakan bernilai 600 juta franc,
yang berarti 150 juta franc lebih banyak dari semua bankir di Perancis jika
digabungkan sekaligus.
1858: Lionel de Rothdchild (anak pertama dari Nathan Mayer Rothschild
dari pernikahannya dengan Hannah Barent Cohent, puteri dari seorang pedagang
London yang kaya raya, lahir pada tahun 1808) menjadi orang Yahudi pertama yang
menjadi anggota parlemen Inggris.
1865:
Nathaniel de Rothschild (juga anak Nathan
Mayer Rothschild) menjadi anggota parlemen untuk Aylesbury di Buckinghamshire.
1868: Pada tanggal 15 November, Jacob (James) Mayer Rothschild meninggal,
tidak lama setelah membeli Château Lafite, salah satu dari 4 lahan anggur besar
utama di Perancis.
1873:
Tambang tembaga Rio Tinto di Spanyol di beli
oleh sebuah kelompok pemilik modal asing, termasuk Keluarga Rothschild. Tambang
ini adalah sumber tembaga terbesar Eropa.
1886: Bank Rothschild Perancis, de Rothschild Frères memperoleh banyak
ladang minyak Rusia dan membentuk perusahaan Caspian and Black Sea Petroleum
yang segera menjadi produsen minyak terbesar kedua di dunia.
1897: Keluarga Rothschild mengadakan Konggres Zionis
Dunia. Zionisme adalah konspirasi untuk menundukkan seluruh dunia ke sebuah
pemerintahan dunia yang dikendalikan oleh Yahudi, dan khususnya, oleh Keluarga
Rothschild. Pertemuan pertama diselenggarakan di Basel, Swiss, pada 29 Agustus
1897. Pertemuan ini diketuai oleh seorang Yahudi Ashkenazi, Theodor Herzl.
Herzl lalu terpilih sebagai Presiden Organisasi
Zionis Dunia yang mengadopsi "Heksagram Merah Rothschild" sebagai
bendera zionis yang 51 tahun kemudian menjadi bendera Israel.
Di konferensi ini, Chaim Weizmann, yang nanti
menjadi kepalanya, menyatakan:
"Tidak
ada orang Yahudi Inggris, Yahudi Perancis, Yahudi Jerman atau Yahudi Amerika.
Hanya ada orang Yahudi yang tinggal di Inggris, Perancis, Jerman atau
Amerika".
1903:
Pada bulan Agustus, pada Konggres Zionis Dunia
ke-6 di Basel, Swiss, diselenggarakan diskusi mengenai tawaran dari Inggris
yang menawarkan Uganda sebagai basis negara zionis Yahudi masa depan.
Orang-orang Yahudi mengajukan keberatan bahwa mereka menginginkan Palestina.
1905:
Sekelompok Rothschild yang didukung oleh
orang-orang Yahudi Zionis dipimpin oleh Georgi Apollonovich Gapon berusaha
menggulingkan Tsar Rusia di dalam sebuah kudeta komunis. Mereka gagal dan terpaksa kabur dari Rusia hanya
untuk diberikan perlindungan di Jerman.
1914: Dimulainya Perang Dunia I. Dalam perang ini,
Keluarga Rothschild Jerman meminjamkan uang kepada Jerman, Keluarga Rothschild
Inggris meminjamkan uang kepada Inggris dan Keluarga Rothschild Perancis
meminjamkan uang kepada Perancis. Lebih jauh lagi, Keluarga Rothschild
menguasai kantor berita Eropa, Wolff (didirikan pada tahun 1849) di Jerman,
Reuters (didirikan pada tahun 1851) di Inggris dan Havas (didirikan pada tahun
1835) di Perancis.
Keluarga Rothschild menggunakan Wolff untuk
memanipulasi rakyat Jerman agar bersemangat untuk berperang.
1915: Satu tahun berikutnya, pemerintahan Islam Ottoman Turki digulingkan
oleh para sosialis Yahudi Masonis yang dengan menipu menyebut diri mereka
"Young Turks (Pemuda Turki)". Penting untuk dicatat, gerakan Pemuda
Turki ini terdiri dari Yahudi keturunan Balkan, seperti Tallat, Enver,
Behaeddin Shakir, Jemal dan Nazim.
Akibat
revolusi ini, orang yang akan dikenal sebagai Mustafa Kemal Attaturk, seorang
Yahudi Kripto Alkoholis, akan menanjak ke kursi diktator Turki. Bahkan beberapa
petinggi dalam pemerintahan sekuler Kemal ternyata dipenuhi oleh kalangan
Yahudi.
1917: Keluarga Rothschild memerintahkan orang-orang faksi Bolsheviks
Yahudi yang mereka kendalikan untuk mengeksekusi Tsar Nicholas II dan seluruh
keluarganya. Meski Sang Tsar telah turun tahta pada 2 Maret tahun tersebut. Ini
sebagai bentuk untuk memperoleh kendali atas Rusia dan sebagai pembalasan
terhadap Tsar Alexander I yang memblokir rencana pemerintahan dunia mereka pada
tahun 1815 di Konggres Wina. Dan Tsar Alexander II yang memihak Presiden
Abraham Lincoln pada tahun 1864.
Sangat
penting bagi mereka untuk membantai seluruh keluarga termasuk wanita dan
anak-anak, demi memenuhi janji yang dibuat oleh Nathan Mayer Rothschild pada
tahun 1815. Tindakan ini merupakan sebuah pertunjukan kekuatan dan tantangan
orang-orang Yahudi kepada seluruh dunia.
1918: Koresponden London Times untuk Rusia, Robert Wilson, memperlihatkan
sebuah meja yang menunjukkan struktur etnis 284 Commissar (Kepala Departemen
Pemerintahan Rusia, terutama kelompok militer) di pemerintahan Rusia komunis
baru. Para Commissar ini termasuk: 2 negro, 13 Rusia, 15 China, 22 Armenia, dan
lebih dari 300 orang Yahudi. Di antara orang-orang Yahudi itu, 264 orang telah
datang ke Rusia dari Amerika Serikat sejak jatuhnya pemerintahan Kekaisaran
Rusia.
1919:
Seorang Yahudi bernama Karl Liebknecht dan
seorang Yahudi Sephardis Rosa Luxemburg terbunuh saat berusaha memimpin kudeta
komunis lainnya yang didanai oleh Rothschild juga. Kali ini kudeta itu
dilaksanakan di Berlin, Jerman.
Pada tahun
ini juga, orang-orang Bolsheviks Yahudi yang didanai oleh Rothschild, dalam
sejarah, membantai 60 juta orang Kristen dan non-Yahudi. Tidak heran Aleksandr
Solzhenitsyn dalam karyanya, Gulag Archipelago, vol. 2, menguatkan bahwa
orang-orang Yahudi menciptakan dan mengendalikan sistem perkemahan terpusat
Soviet teratas. Di dalam perkemahan tersebut, 10 juta orang Kristen dan
non-Yahudi meninggal. Pada halaman 79 dari buku ini bahkan dia menyebutkan
orang-orang yang mengatur perkemahan ini adalah mesin pembunuh terbesar dalam
sejarah dunia. Mereka adalah Aron Solts, Yakov Rappoport, Lazar Kogan, Matvei
Berman, Genrikh Yagoda, dan Naftaly Frenkel. Keenam-enamnya adalah orang
Yahudi.
Pada tahun
itu pula, N. M. Rothschild and Sons diberikan peran permanen untuk mengubah
harga emas dunia secara harian. Ini terjadi di kantor-kantor City of London,
secara harian selama 1.100 jam, di ruangan yang sama, sampai tahun 2004.
1924: Josef Stalin, seorang Georgia, menjadi Premier of Soviet Union.
Nama aslinya adalah Djugashvili yang terjemahannya dari bahasa Georgia adalah
"Putera Yahudi". Dalam bahasa Georgia, Shvili berarti "Putera
Dari" dan Djuga berarti "Yahudi". Stalin juga punya 3 isteri
dalam hidupnya, yaitu Ekaterina Svanidze, Kadya Allevijah dan Rosa Kaganovich
yang semuanya adalah orang Yahudi. Menariknya, Stalin meluluskan hukum selama
kepemimpinannya yang membuat siapa pun yang terbukti bersalah atas anti-semit
dihukum mati.
1926: N. M. Rothschild and Sons mendanai kembali Underground Electric
Railways Company of London Ltd. (Perusahaan Rel Listrik Bawah Tanah London)
yang berkepentingan mengendalikan seluruh sistem transportasi bawah tanah
London.
1930: Tiga puluh tahun setelah Konggres Zionis Dunia Pertama diadakan di
Basel, Swiss, "Bank Dunia" Rothschild pertama yaitu "Bank of
International Settlement – BIS (Bank untuk Pembayaran Internasional)"
didirikan di tempat yang sama yaitu Basel, Swiss.
Bank ini
didirikan oleh Charles G. Dawes (utusan Rothschild dan Wakil Presiden di bawah
Presiden Calvin Coolidge dari 1925 sampai 1929), Owen D. Young (utusan
Rothschild, pendiri RCA – Radio Corporation of America, 1919 dan Ketua General
Electric dari 1922 sampai 1939, dan Hjalmar Schacht dari Jerman (pendiri
Reichsbank).
BIS disebut
oleh para bankir sebagai "Bank sentralnya bank-bank sentral".
Berdasarkan sudut pandang masa kini, mengingat bahwa IMF dan Bank Dunia
berurusan dengan pemerintahan-pemerintahan, BIS hanya berurusan dengan
bank-bank sentral. Semua pertemuannya diadakan secara rahasia dan melibatkan
para bankir sentral dari seluruh dunia. Contohnya adalah mantan Kepala Federal
Reserve atau Bank Cadangan Negara, Alan Greenspan, akan pergi ke markas BIS di
Basel, Swiss, 10 kali dalam setahun untuk-untuk pertemuan-pertemuan privat
tersebut.
"Didirikannya sebuah bank sentral sama dengan
90 % mengkomuniskan sebuah negara" (Lenin)
1933: Adolf Hitler menjadi konselor Jerman. Dia
mengusir semua orang Yahudi dan komunis keluar dari jabatan pemerintahan di
Jerman. Menariknya pada saat itu, jumlah orang Yahudi di pemerintahan Jerman
lebih dari 20 kali jumlah mereka pada akhir Perang Dunia I. Akibat dari
pemaksaan ini, pada bulan Juli, orang-orang Yahudi mengadakan sebuah konferensi
dunia di Amsterdam. Di sana mereka menuntut agar Hitler mengembalikan jabatan
setiap orang Yahudi.
Hitler menolak. Akibatnya, Samuel Untermyer, orang
Yahudi Ashkenazi yang memeras Presiden Wilson, dan sekarang menjadi Kepala
Delegasi Amerika sekaligus Presiden konferensi itu, kembali ke Amerika Serikat
dan menyerukan di radio untuk menolak berurusan dengan pedagang atau penjaga
toko manapun yang menjual barang buatan Jerman apa pun atau yang berlangganan
kapal tua pengapalan Jerman.
Lalu orang-orang Yahudi di seluruh Amerika Serikat
ikut serta dalam boikot ini. Mereka melakukan aksi protes di luar dan merusak
toko mana pun yang mereka temukan menjual produk yang bertuliskan "Made in
Germany". Akibatnya, toko-toko harus membuang produk mereka atau mengambil
resiko bangkrut.
Salah satu pengaruh boikot ini mulai dirasakan di
Jerman. Orang-orang Jerman mulai memboikot toko-toko Yahudi dengan cara yang
sama seperti orang-orang Yahudi lakukan pada toko-toko yang menjual produk
Jerman di Amerika.
Akhirnya, Nazi dan Yahudi di Palestina bekerja
sama atas dasar Yahudi ingin semua orang Yahudi tinggal di Palestina, sementara
Nazi ingin semua orang Yahudi keluar dari Jerman. Kedua belah pihak lalu
menandatangani sebuah perjanjian pemindahan yang dikenal dengan
"Ha'avara". Perjanjian itu mengizinkan pemindahan semua orang Yahudi
dan modal mereka dari Jerman ke Palestina.
Akibat dari perjanjian ini, sebanyak 60.000 orang
Yahudi Jerman (sekitar 20 % orang Yahudi Jerman) bermigrasi ke Palestina.
Mereka menjadi 15 % dari penduduk Yahudi di sana sampai 1939. Mereka membawa 40
juta Dollar aset (bernilai sekitar 600 juta Dollar sekarang) dengan persetujuan
rezim Nazi.
1934: Hukum Kerahasiaan Perbankan Swiss direformasi.
Setiap pegawai bank yang melanggar rahasia bank dianggap melakukan tindakan
illegal yang berakibat kurungan penjara. Ini semua adalah persiapan bagi Perang
Dunia II yang dirancang oleh Rothschild, seperti biasa, mereka akan mendanai
kedua pihak di dalam perang tersebut.
1939: I. G. Farben, penghasil kimia terdepan di dunia
dan penghasil baja terbesar di Jerman meningkatkan produksinya. Peningkatan
produksi ini hampir semata-mata untuk mempersenjatai Jerman dalam Perang Dunia
II.
Di Jerman, Hitler secara fenomenal berhasil
mengubah negaranya dalam hal ekonomi sejak dia berkuasa. Dia berhenti berhubungan
dengan para bankir internasional Yahudi, dan berdagang dengan barter tanpa
utang tercatat di kedua pihak.
Sebagai akibat dari kebijakan ini, Jerman mampu
menghidupkan kembali kehidupan sosial dan spiritual semua warga negaranya. Dan
warga Jerman mampu membuat Jerman menjadi negara paling kuat dan paling makmur
di Eropa hanya dalam waktu 7 tahun.
Orang-orang Yahudi tidak bisa membiarkan ini
berlanjut karena mereka tahu ini akan mengakibatkan sistem uang mereka yang
dijalankan oleh utang. Maka dimulailah Perang Dunia II tahun ini. Ini bukan
perang Jerman melawan sekutu, tapi perang Jerman dan kekuatan uang Yahudi yang
mengendalikan kepemimpinan sekutu dengan memanfaatkan mereka dengan media
mereka untuk melakukan propaganda kepada rakyat-rakyat sekutu untuk membenci
Jerman.
1944: Di akhir Perang Dunia II, pabrik-pabrik I. G.
Farben yang dikendalikan oleh Rothschild secara khusus tidak dibidik dalam
serangan-serangan bom terhadap Jerman. Menariknya, pada akhir perang, sementara
daerah-daerah Jerman menjadi puing-puing, pabrik-pabrik I. G. Farben ditemukan
hanya menderita kerusakan 15 %.
1946: Bank of England dinasionalisasikan, itu berarti
negara mendapatkan semua saham di Bank of England yang sekarang menjadi milik
Bendahara Negara dan dipercayakan di tangan Jaksa Agung Muda Bendahara. Namun,
karena pemerintah tidak punya uang untuk membayar saham, mereka malah
memberikan para pemegang saham rahasia saat itu saham dari uang. Ini berarti
meskipun negara menerima laba operasi bank, perolehan ini sangat dikurangi
fakta bahwa pemerintah sekarang harus membayar bunga kepada saham-saham baru
yang diterbitkannya untuk membayar saham lama.
Jadi, asupan uang Inggris masih hampir seluruhnya
dipegang tangan swasta, dengan 97 % di antaranya dalam wujud bunga yang berbuah
pinjaman atau semacamnya yang diciptakan oleh bank-bank komersial swasta.
Akibatnya bank ini sangat dikendalikan dan dijalankan oleh orang-orang dari
dunia perbankan komersial dan ekonomi konvensional. Angota-anggota Dewan
Direksi, yang menentukan kebijakan berasal hampir seluruhnya dari dunia
perbankan, asuransi, ekonomi dan bisnis besar, dan tentu saja seorang
Rothschild terus duduk di dewannya.
Menariknya lagi, dalam keadaan ini, bank ini tidak
diwajibkan memperlihatkan detil-detil langkah apa pun seperti itu, untuk
menghindari krisis kepercayaan.
1950: Angka-angka mengungkapkan bahwa sebagaimana
direncanakan oleh Keluarga Rothschild, setiap negara yang terlibat dalam Perang
Dunia II mengalami penambahan utang berlipat ganda. Akibatnya, mereka semakin
di bawah kendali Yahudi. Antara 1940 dan 1950, utang negara Amerika Serikat
bertambah dari 43 Miliar Dollar menjadi 57 Miliar Dollar, naik 598 %. Utang
Perancis nak 583 % dan utang Kanada naik 417 %.
1954: Di Belanda, Bilderberg Group bertemu untuk kali
pertama di Hotel Bilderberg di Arnhem. Bilderberg Group adalah sebuah
organisasi internasional yang didirikan oleh Rothschild berisi 100-200 orang
berpengaruh, kebanyakan politisi dan pembisnis. Mereka bertemu sekali setahun
dan diam-diam menjalankan perintah kekuasaan dunia Yahudi di balik layar.
Mereka bisa memeriksa para pemimpin potensial suatu negara, dan memutuskan
apakah mereka menginginkan orang itu menjadi pemimpin negara yang bersangkutan.
Contohnya, Bill Clinton ada di sana pada tahun 1991,
Tony Blair ada di sana pada tahun 1993 dan Angela Merkel ada di sana pada tahun
2005.
1959: Bank de Rothschild Frères di Perancis, mendirikan Imétal sebagai
sebuah perusahaan yang memayungi semua bisnis pertambangan mineral mereka. Bank
de Rothschild Frères ini pada tahun 1967, berganti nama menjadi Banque
Rothschild.
1978: Pada tanggal 16 Oktober, Uskup Besar Wojtyla menjadi Paus
non-Italia pertama sejak Hadrian VI (455 tahun sebelumnya), tapi memilih untuk
tidak mengungkapkan bahwa ibunya orang Yahudi, yang tentu saja membuatnya
memenuhi syarat menjadi warga negara Yahudi. Dia adalah Paus termuda dalam 132
tahun, baru berusia 58 tahun dan dia mengambil nama John Paul II.
1981:
Banque Rothschild dinasionalisasikan oleh
Pemerintah Perancis. Bank baru ini disebut Compagnie Européenne de Banque.
Keluarga Rothschild kemudian mengatur seorang penerus bagi bank Perancis ini,
Rothschild and Cie Banque (RCB) yang akan menjadi rumah investasi Perancis
terdepan.
1985: N. M. Rothschild and Sons menganjurkan Pemerintah Inggris untuk
memprivatisasi gas Inggris. Mereka lalu menganjurkan Pemerintah Inggris untuk
memprivatisasi hampir semua aset milik negara, termasuk baja Inggris, batu bara
Inggris, semua dewan pengurus listrik daerah Inggris, dan semua dewan pengurus
air daerah Inggris. Anjuran ini akan menghasilkan beberapa miliar Poundsterling
untuk mereka. Seorang anggota parlemen Inggris yang terlibat dalam privatisasi ini
adalah Norman Lamont yang akan menjadi Konselor Bendahara, mantan bankir
Rothschild.
1986: Di Inggris, Undang-Undang Tata Tertib Umum 1986
dijadikan hukum. Undang-undang dirancang untuk mencegah rakyat Inggris membahas
masalah-masalah imigrasi dan supremasi Yahudi dalam cara apapun. Ini juga
memberi kekuatan kepada pihak kepolisian untuk dengan kasar memasuki rumah
siapapun yang mereka anggap menentang Undang-Undang Hubungan Ras. Undang-undang
ini diajukan ke parlemen oleh Sekretaris Dalam Negeri, Leon Brittan, sebenarnya
dia adalah seorang Yahudi Lithuania dengan nama asli Leon Brittanisky. Dia
dibantu oleh saudara sepupunya , juga seorang Yahudi Lithuania, Malcolm Rivkind
atau juga dikenal dengan Malcolm Rifkind, yang kemudian akan menjadi Sekretaris
Luar Negeri.
1987: Edmond de Rothschild membuat Bank Konservasi Dunia yang dirancang
untuk memindahkan hutang-hutang dari negara-negara dunia ketiga ke bank ini,
sebagai ganti tanah yang negara-negara ini ingin berikan kepada bank ini. Hal
tersebut dirancang agar Keluarga Rothschild bisa mendapatkan kendali dunia
ketiga, yang mewakili 30 % permukaan bumi.
1992:
Privatisasi mulai sungguh-sungguh dilakukan di
Rusia. Akibatnya, lewat korupsi, banyak kekayaan Rusia berakhir di tangan
"7 Kepala Oligarki". Mereka semua adalah para biliuner baru yang mendukung Boris Yeltsin dengan
uang dan media. Mereka bertujuh adalah Boris Berezovsky, Vladimir Gusinsky,
Mikhail Khodorkovsky, Mikhail Friedman, Alexander Smolensky, Pyotr Aven,
semuanya adalah Yahudi. Ditambah satu orang Rusia, yaitu Vladimir Potanin.
Potanin digunakan sebagai penghubung mereka secara publik kepada pemerintah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar