“Sesungguhnya
Allah memiliki dua hujjah atas manusia: hujjah lahiriah dan hujjah batiniah.
Hujjah lahiriah adalah para Rasul, Nabi dan Imam (ma’shum) dan hujjah batiniah
adalah akal”.
Sabar dan menjauhi orang-orang yang mencintai dunia
“Sabar
dalam kesendirian adalah tanda kekuatan akal. Barangsiapa yang merenungkan
tentang Allah, ia akan menjauhi orang-orang yang mencintai dunia dan
menginginkan apa yang ada di sisi Tuhannya, Allah adalah penenangnya dalam
ketakutan, temannya dalam kesendirian, kekayaannya dalam kefakiran dan
kemuliaannya di hadapan selain kerabatnya.”
Merendahkan diri di hadapan Allah
“Barangsiapa
yang menginginkan kekayaan tanpa harta, terselamatkan dari sifat iri dengki dan
keselamatan dalam agama, hendaknya ia merendahkan diri di hadapan Allah ketika
meminta kepada-Nya (dan mintalah kepada-Nya untuk) menyempurnakan akalnya.
Barangsiapa yang akalnya telah sempurna, maka ia akan merasa cukup dengan
rezeki yang mencukupi hidupnya. Barangsiapa yang merasa cukup dengan rezeki
yang mencukupi hidupnya, maka ia akan merasa kaya. Dan barangsiapa yang tidak
merasa cukup dengan rezeki yang mencukupi hidupnya, maka ia tidak pernah
merasakan kekayaan sama sekali.”
Menjenguk mukmin karena Allah
“Barangsiapa
yang menjenguk saudara seimannya karena Allah, bukan karena selain-Nya, demi
mengharap pahala-Nya dan segala yang telah dijanjikan kepadanya, maka Allah
azza wa jalla akan memerintahkan tujuh puluh ribu malaikat untuk menjaganya
dari sejak ia keluar dari rumah hingga ia kembali ke rumahnya seraya berkata
kepadanya: ‘Engkau adalah orang baik (baca: beruntung) dan surga adalah sesuai
denganmu. Engkau telah membangun rumah di sana.’”
Harga diri, akal dan nilai seseorang
“Tidak
sempurna agama orang yang tidak memiliki harga diri, dan tidak memiliki harga
diri orang yang tidak berakal. Sesungguhnya orang yang paling agung nilainya
adalah orang yang tidak menganggap dunia sebagai satu nilai baginya. Ingatlah,
harga badanmu ini adalah surga, jangan engkau menjualnya dengan selainnya.”
Menjaga harga diri orang lain
“Barangsiapa
yang menjaga dirinya untuk tidak mempermalukan orang lain, maka Allah akan
mengampuni kesalahannya pada hari kiamat, dan barangsiapa yang menahan
kemarahannya terhadap orang lain, maka Allah akan menahan murka-Nya terhadapnya
pada hari kiamat.”
Faktor-faktor yang dapat mendekatkan kepada dari Allah
“Sarana
paling baik yang dapat digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah
shalat, berbakti kepada kedua orangtua, meninggalkan sifat dengki, sombong dan
bangga diri.”
Orang berakal tidak akan berbohong
“Sesungguhnya
orang yang berakal tidak akan berbohong meskipun hal itu tidak sesuai dengan
hawa nafsunya.”
Hikmah diam
“Sedikit
berbicara adalah sebuah hikmah yang amat besar. Oleh karena itu, hendaklah
kalian banyak diam, karena banyak diam adalah satu ketenangan hidup dan satu
faktor yang dapat meringankan dosa.”
Pencela yang tak tahu malu
“Sesungguhnya
Allah telah mengharamkan surga bagi pencela yang tak tahu malu dan tidak
memikirkan apa yang keluar dari mulutnya serta apa yang dikatakan orang lain
kepadanya.”
Orang sombong tidak akan masuk surga
“Hati-hatilah
terhadap sifat sombong! Karena tidak akan masuk surga orang yang di hatinya
tersimpan setitik kesombongan.”
Program kerja siang dan malam
“Berusahalah
untuk membagi waktu kalian dalam empat bagian: satu bagian untuk bermunajat
kepada Allah, satu bagian untuk mencari rezeki, satu bagian untuk menjenguk
para saudara seiman yang dapat dipercaya untuk memberitahukan aib-aib yang ada
pada dirimu dan sahabat setiamu lahir-batin, dan satu bagian untuk menikmati
kenikmatan yang kalian miliki asalkan tidak haram. Dengan menggunakan bagian
keempat ini kalian akan mampu melaksanakan tiga bagian di atas.”
Duduk bersama dengan orang yang beragama dan berakal
“Duduk
bersama orang yang beragama adalah sebuah kemuliaan dunia dan akhirat, dan
bermusyawarah dengan orang berakal dan ahli nasihat adalah sebuah berkah,
petunjuk dan taufik dari Allah. Jika ia menentukan sebuah solusi, maka
janganlah menentangnya, karena hal itu akan mengundang kecelakaan bagimu.”
Akibat cinta dunia
“Barangsiapa
yang mencintai dunia, rasa takut kepada akhirat akan sirna dari hatinya.
Barangsiapa yang ilmunya bertambah kemudian kecintaannya kepada dunia juga
bertambah, maka ia akan bertambah jauh dari Allah dan kemurkaan-Nya kepadanya
akan bertambah.”
Menjauhi tamak dan hanya bertawakal kepada Allah
“Hindarilah
tamak dan janganlah mengharap apa yang ada di tangan manusia serta musnahkanlah
rasa tamak dari hati para makhluk, karena tamak adalah kunci kehinaan, pembasmi
akal, pemusnah dan pengotor harga diri serta pembasmi ilmu. Janganlah (hanya
mengandalkan) tawakal kepada Tuhanmu.”
Hasil amanah dan kejujuran
“Menjaga
amanah dan berkata jujur dapat mendatangkan rezeki, sedangkan khianat dan
berkata bohong dapat mendatangkan kefakiran dan kemunafikan.”
Berkata benar dan membasmi kebatilan
“Takutlah
kepada Allah dan berkatalah benar meskipun engkau harus binasa, karena di dalam
berkata benar itu adalah keselamatanmu. Takutlah kepada Allah dan tinggalkanlah
kebatilan meskipun engkau akan selamat, karena di dalam kebatilan itu adalah
kecelakaanmu.”
Bala` sesuai dengan kadar iman seseorang
“Seorang
mukmin bak dua sayap timbangan, ketika imannya bertambah, maka bala`nya pun akan
bertambah.”
Shalat sunnah dan mendekatkan diri kepada Allah
“Shalat
sunnah adalah sarana bagi mukmin untuk mendekatkan diri kepada Allah.”
Keutamaan ishlah (memperbaiki keadaan) dan memaafkan
“Pada
hari kiamat sebuah suara akan berteriak lantang: “Perhatian! Barangsiapa yang
merasa memiliki pahala di sisi Allah, hendaklah ia berdiri!” Tidak ada orang
yang berani berdiri kecuali para pemaaf dan orang yang memilih semangat untuk
ishlah. Pahalanya ada di sisi Allah.”
Sedekah terbaik
“Menolong
orang yang lemah adalah sedekah terbaik.”
Dosa baru, bala` baru
“Ketika
seseorang melakukan dosa baru yang belum pernah dilakukannya, maka Allah akan
mendatangkan bala` yang tak pernah disangka-sangka baginya.”
Kunci pintu hati
“Perdalamilah
agama Allah, karena memperdalami agama adalah kunci hati dan faktor utama untuk
mencapai kedudukan yang tinggi di dalam agama dan di dunia. Dan keutamaan
seorang “faqih” atas seorang abid bak keutamaan matahari atas bintang-bintang,
dan barangsiapa enggan mendalami agamanya, maka Allah tidak akan pernah merelai
amalannya.”
Dunia adalah sarana terbaik
“Jadikanlah
untuk dirimu bagian dari dunia selama hal itu halal, tidak merusak harga diri
dan tidak melampaui batas, serta gunakanlah dunia tersebut untuk memperkokoh
agama, karena diriwayatkan bahwa bukan golongan kami orang yang mengorbankan
dunia demi agamanya atau mengorbankan agama demi dunianya.”
Ibadah terbaik
“Ibadah
terbaik setelah mengetahui Allah adalah menunggu “faraj” (kemunculan Imam Mahdi
as).”
Mencintai orang lain
“Mencintai
orang lain adalah setengah iman.”
Menghindari kemarahan
“Barangsiapa
yang menahan kemarahannya terhadap orang lain, maka Allah akan menghindarkannya
dari siksa api neraka.”
Manusia terkuat
“Barangsiapa
ingin menjadi manusia terkuat, hendaknya bertawakal kepada Allah.”
Selalu meningkat, bukan malah mundur
“Barangsiapa
yang dua harinya sama, maka ia telah rugi, barangsiapa yang satu harinya lebih
jelek, maka ia terlaknat, barangsiapa yang (kebaikannya) tidak bertambah sama
sekali, maka ia berada dalam kekurangan, dan barangsiapa yang berada dalam
kekurangan, maka kematian lebih baik baginya.”
Berbuat kebajikan kepada orang lain
“Hak
saudaramu yang paling vital adalah jangan kau menutupi sesuatu yang bermanfaat
bagi dunia dan akhiratnya.”
Menghindari bergurau
“Hindarilah
bergurau, karena bergurau dapat melenyapkan cahaya imanmu.”
Nasihat alam semesta
“Jika
engkau merenungkan ciptaan (yang ada di dunia ini), niscaya engkau akan melihat
nasihat di dalamnya bagimu.”
Yang memahami nilai kebajikan
“Barangsiapa
yang tidak pernah merasakan kesulitan, maka ia tidak akan pernah memahami nilai
kebajikan orang lain.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar