Label

Argumen


Oleh Dhan Makerz dan Rony Sahaduta

Sebagai upaya awal memahami argumen, kita dapat mendefinisikannya sebagai serangkaian proposisi yang saling terkait yang mendukung proposisi atau lain. Proposisi yang diajukan untuk mendukung proposisi tertentu disebut premis. Proposisi yang dinyatakan mengikuti atau diharuskan oleh premis disebut kesimpulan argumen.

Formulasi yang lebih sederhana adalah: sebuah argumen merupakan serangkaian premis yang mendukung sebuah kesimpulan. Namun demikian, oleh karena frasa ‘yang mendukung’  bersifat kiasan, maka mungkin frasa tersebut sedikit bermasalah. Tentu saja ada hubungan antara premis dan kesimpulan dalam sebuah argumen. Namun hubungan yang kita bicarakan adalah hubungan logis.

Dengan demikian, formulasi yang lebih baik dari definisi argumen adalah: sebuah argumen terdiri dari proposisi-proposisi yang darinya proposisi lain (yang disebut kesimpulan) dapat ditarik/diturunkan atau dideduksi sebagai sebuah konsekuensi tak terhindarkan. Pernyataan atau proposisi yang saling terkait tersebut merupakan alasan yang dimaksudkan untuk menegakkan kesimpulan atau posisi tersebut. Kesimpulan yang dimaksud adalah sesuatu yang sudah terkandung (secara implisit) dalam premis dan dideduksi dari premis semata. Karena itu, kesimpulan tidak terhindarkan yang kita bahas adalah kesimpulan deduktif, karena kesimpulannya dideduksi dari premis.

Sebagai tambahan terhadap contoh kita dari dunia geografi, berikut adalah contoh deduksi sederhana menggunakan aritmetika: jika 10 lebih besar daripada 5, dan 5 lebih besar daripada 1, lalu apa kesimpulan yang dapat kita deduksi tentang hubungan antara 10 dan 1? Pernyataan macam apa yang merupakan konsekuensi tidak terhindarkan dari kedua pernyataan tersebut? Pembaca seharusnya bukan hanya mampu mendeduksi proposisi matematis yang benar dari proposisi sebelumnya tetapi juga memahami bahwa konsekuensi tak terhindarkan dan kesimpulan deduktif yang valid merujuk kepada hal yang sama.

Deduksi kesimpulan dari premis merupakan inti dari logika.

3 komentar:

  1. Brur, informasinya jelas dong diambil dari blog mana. Sumbernya dari sini khan: http://whereisthewisdon.wordpress.com/2014/06/06/argumen/ :)

    Salam dari Kupang

    Pemilik blog yang dikutip

    BalasHapus
  2. Penterjemah juga bukan hanya Rony Sahaduta dan Dhan Makerz tetapi juga Ma Kuru. He he he

    BalasHapus
  3. Halo sodara ku. Terima kasih untuk memuat tulisan ini di blog. Namun harap diperjelas lagi sumber dan link-nya karena terdapat informasi yg kurang dalam rujukan. Buku ini kerja sama 3 orang yaitu Ma Kuru Paijo Budiwijayanto (penerjemah utama dan pemilik blog dimana tulisan ini anda ambil), Dhan Makerz dan Rony Sahaduta. Mohon dilengkapi. Terima kasih sodara ku.

    BalasHapus