Adalah Yossi Melman dan
Dan Raviv yang baru-baru ini merampungkan bukunya “Spies Against Armageddon:
Inside Israel’s Secret Wars”. Buku tersebut membeber keterlibatan langsung agen
Israel dalam teror terhadap ilmuwan nuklir Iran. Raviv dalam wawancara dengan televisi
CNN mengungkapkan adanya unit khusus di Mossad yang disiapkan untuk meneror
ilmuwan nuklir Iran. Raviv mengatakan, hingga kini Israel tidak pernah memilih
jalan sanksi maupun perang terbuka, apalagi dialog dengan Tehran. Namun Tel
Aviv memilih melancarkan operasi rahasia dan aksi teror terhadap Iran.
Wartawan CBS itu
menegaskan bahwa agen spionase Israel dan AS bekerja-sama dalam melumpuhkan
program nuklir sipil Iran. Selain aksi teror terhadap ilmuwan Iran, mereka
menyebarkan virus Stuxnet dan mengumpulkan informasi intelijen berkaitan dengan
perkembangan nuklir Iran dan ilmuwannya. Sebagaimana kita tahu, sejak tahun
2000-an, sudah banyak ilmuwan Iran yang dibunuh oleh agen-agen MOSSAD dan
Amerika.
Tel Aviv dan Washington
melakukan berbagai cara untuk menjegal kemajuan Iran terutama menghambat
program nuklir sipil Iran. Cara-cara destruktif seperti ancaman dan teror
merupakan opsi yang dipilih AS dan Israel untuk melumpuhkan Iran. Belum lama
ini Sunday Telegraph melaporkan peran nyata MOSSAD (Israel) dalam aksi teror
terhadap ilmuwan nuklir Iran –yang bahkan acapkali tak segan-segan membunuh
para ilmuwan, seperti memang telah terjadi dalam 10 tahun terakhir ini di mana
sejumlah ilmuwan Iran meninggal akibat serangkaian aksi terror dan pembunuhan
yang dilakukan MOSSAD yang bekerjasama dengan Amerika (juga kadangkala dengan
Ingris).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar