(Bar Rafaeli dan Tokoh Arab)
Oleh Iksan
Purnomo
Tugas
utama yang ditugaskan kepada para agen Mossad adalah melaksanakan tugas-tugas
khusus dalam penculikan, eksekusi dan operasi pembunuhan. Para petinggi Mossad
telah membentuk unit khusus untuk tujuan operasi pembunuhan. Unit khusus ini
dilatih berulang kali untuk mencapai target pembunuhan dengan sukses. Tujuan
yang paling penting dari pendirian unit khusus ini adalah untuk melakukan
pencegahan, intimidasi dan menggagalkan kegiatan-kegiatan anti-entitas Israel
sebagai tujuan umum Mossad. Di tengah ramainya pemberitaan tentang operasi
pembunuhan baru-baru ini terhadap pemimpin militer Hamas di Dubai, Mahmud
Mabhuh, laporan ini mencoba menyoroti secara khusus kesatuan pembunuhan di
dalam Mossad, yang dikenal sebagai “Kidon”.
Apa Karakter
dari Satuan Pembunuh Ini?
“Kidon”
berarti belati yang dipasang di pada senjata api atau (bayonet). Yaitu sebuah
unit khusus di Bagian Operasi Khusus Mossad “Metsada”, yang bertanggung jawab
atas operasi-operasi pembunuhan dalam dinas intelijen Israel Mossad. “Kidon”
merupakan satu-satunya (satuan) unit di dunia yang disiapkan secara resmi untuk
melaksanakan operasi-operasi pembunuhan. Terdiri dari beberapa tim, setiap tim
terdiri dari dua belas orang, juga disebut “Kaisarea”.
Doktrin
Pembunuhan di “Kidon”
Mossad
melatih anggota satuan “Kidon” tentang bagaimana menggunakan senjata,
melindungi diri sendiri dan memandang rendah kematian. Mereka dilatih bagaimana
cara menarik pistol sambil duduk di restoran, jika perlu, baik dengan cara
menjatuhkan diri ke belakang kursi atau melancarkan tembakan dari bawah meja,
atau menjatuhkan diri ke belakang sambil menendang meja pada saat yang
bersamaan, kemudian melepaskan tembakan, semua dalam satu gerakan.
Pertanyaannya
adalah apa yang terjadi pada saat di keramaian orang-orang yang tidak bersalah?
(Salah seorang peserta latihan mengatakan): kami belajar bahwa di tempat
terjadinya penembakan tidak ada orang-orang yang tidak bersalah. Orang yang ada
di situ akan melihat kematianmu atau kematian orang lain, jika kamu yang mati,
apakah kamu peduli bila orang yang menyaksikan mengalami cedera? Tentu saja
tidak. Yang ada dalam pikiran adalah tetap hidup, kamu yang tetap hidup. Kamu
harus melupakan semua yang pernah kamu dengar tentang keadilan.
Dalam
posisi seperti ini maka hanya ada dua hal yang terjadi, kamu yang membunuh atau
terbunuh. Kewajiban kamu adalah melindungi raja Mossad, yaitu melindungi diri
kamu sendiri. Begitu kamu kehilangan ini maka kamu kehilangan rasa malu egois,
meskipun egois tampak bagaikan barang yang bernilai – sesuatu yang sulit bagi
kamu untuk hilang dri kamu ketika kami kembali ke rumahmu pada akhir hari.
Pembunuhan yang
Paling Terkenal
Unit
khusus Mossad ini memiliki berbagai metode dalam pembunuhan, yang semuanya
menunjukkan besarnya kebencian yang disembunyikan dan ditunjukkan oleh para
pemimpin Zionis. Nampaknya yang paling meluas adalah pembunuhan yang dilakukan
sebagai respon atas aksi di Munich yang dilakukan oleh orang Palestina terhadap
delegasi olah raga Zionis pada awal tahun tujuh puluhan:
1. Pada Oktober 1972,
pembunuhan terhadap Wael Zuaiter, perwakilan PLO di Italia. Pembunuhan
dilakukan dengan memberondongkan selusin peluru di tempat yang berbeda pada
tubuh korban.
2. Pada Januari 1973,
pembunuhan terhadap Hussein Bashir, perwakilan Fatah di Siprus, dengan cara
pemasala alat peledak di bawah tempat tidurnya di Hotel Olympic di Nicosia.
3. Pada bulan April
1973, pembunuhan terhadap Dr. Yasser al Qubosy, profesor hukum di Universitas
Amerika di Beirut. Dia dihabisi dengan berondongan 12 peluru di Paris seperti
yang terjadi pada Zuaiter.
4. Pada Desember 1977,
pembunuhan terhadap Muhamad Hamshari, perwakilan Organisasi Pembebasan Palestina
(PLO) di Perancis, yang percaya sebagai pemimpin Black September di Perancis.
Pembunuhan dilakukan melalui alat peledak yang ditanam di bawah meja kantornya.
Di mana seorang agen Mossad yang menyamar
sebagai seorang jurnalis untuk melakukan wawancara telepon dengannya mengatur
pembunuhan ini, dengan memberikan isyarat kepada agen lain yang bertugas
meledakkan bom saat Hamshari tiba di kantornya.
5. Pada bulan Maret
1990, Mossad memunuh «Gerald Bull» ilmuwan Kanada yang mengembangkan program
militer yang terkenal dengan (senjata pemusnah) untuk kepentingan Irak.
Pembunuhan dilakukan di kamar korban di kota Brussel. Aksi ini memiliki dampak
paling besar dalam proses penghentian pengembangan program ini.
6. Pada Oktober 1995,
pembunuhan terhadap Dr. Fathi Shakaki, Sekretaris Jenderal gerakan Jihad Islam
Palestina di Malta. Tokoh perlawanan Palestina ini dihabisi dengan dua peluru
menembus kepalanya yang ditembakkan dari jarak dekat di sisi kanan.
Aksi-aksi yang
Gagal
1.
Pada tahun 1973, di Lillehammer di Norwegia, Kidon membunuh Ahmad Bouchikhi al
Maghribi yang sedang keluar bersama istrinya yang sedang hamil pergi ke
rumahnya. Kidon menyakini dia adalah Hasan Ali Salamah, pemimpin aksi berani
mati di Munich. Para agen “Kidon” berhasil ditangkap oleh pihak berwenang
Norwegian, yang kemudian dikenal sebagai skandal “Lillehammer”.
Setelah
itu dihentikan aksi mengejar Hasan Ali Salamah beberapa waktu untuk kemudian
dilanjutkan kembali pada era Menachem Begin. Maka dimulailah kembali ide untuk
menghabisi Hasan Ali Salamah. Tugas ini diberikan kepada Mike Harari. Dia
akhirnya bisa menghabisi Hasan Ali Salamah dengan bom mobil setelah 5 kali
usaha pembunuhan yang gagal. Zionis Israel menjulukinya dengan “Pangeran Merah”
karenanya sulitnya mengejar dia dalam persembunyian.
2.
Pada awal tahun sembilan puluhan, dua anggota unit “Kidon” di ibukota Austria,
“Wina”, terbunuh ketika keduanya sedang memburu Wakil Menteri Pertahanan Iran
Majed Absfor, sepeda motor keduanya terjungkal dan tersangkut mobil yang melaju
cepat. Sampai saat ini pihak Zionis Israel menolak menyebutkan nama keduanya,
meskipun sudah lewat 14 tahun kematian keduanya. Foto mereka digantung di
sebuah ruangan di sebelah foto Eli Cohen, mata-mata Zionis yang dihukum mati di
Damaskus.
3.
Pada tahun 1997 adalah usaha pembunuhan pertama yang dilakukan “Kidon” di tanah
Arab. Yaitu usaha untuk membunuh Khaled Mesy’al, pemimpin Hamas, dengan
penyemprotan racun. Pembunuhan di Negara-negara Arab dilakukan melalui oleh
unit-unit khusus militer Israel seperti “Brigade Staf” atau Siirt Matkal yang
membunuh Abu Jihad, komandan nomor dua di gerakan Fatah di Tunisia.
Pemimpin
Terkenal
[1]
Hagai Hadas, ketua tim perundingan resmi dalam pembebasan serdadu Israel Gilad
Shalit, yang saat ini ditahan oleh perlawanan Palestina di Jalur Gaza. Menurut
laporan-laporan asing, dia dulu memimpin unit Kidon ketika operasi pembunuhan
Shikaki pada tahun 1995. [2] Tzipi Livni, mantan Menteri Luar Negeri Zionis dan
ketua Partai Kadima. Dalam sebuah laporan Perancis diungapkan bahwa Tzipi Livni
adalah bagian dari unit khusus Mossad tersebut, yang memasukkan racun ke
ilmuwan nuklir Irak di Paris pada tahun 1983.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar